Selasa, 18 Mei 2010

SOPAN SANTUN
Sopan santun adalah sikap prilaku seseorang yang merupakan kebiasan yang disepakati dan diterima dalam lingkungan peergaulan. Bagi siswa, sopan santun merupakan perwujudan budi perkerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan dari berbagai orang dalam kedudukannya masing-masing, seperti orang tua, dan guru, para pemuka masyarakat dan agama, dan tulisan-tulisan atau hasil karya para bijak (cerdik pandai) yang merupakan bagian dari ajaran moral.
Siswa sebagai insan pribadi, insan pendidikan, insan pembangunan nasional baik secara pribadi (individu) maupun secara kelompok sebagai mahluk social yang hidup dalam lingkungan social, harus dapat mewujudkan sikap dan prilaku yang dapat mencerminkan norma nilai sopan santun yang dimilikinya sesuai dengan kondisi dan situasi secara pribadi (individu) maupun secara kelompok.
Siswa sebagai pribadi (individu) terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lainnya atau kelompok harus dapat mewujudkan sikap dan prilaku sehari-hari sesuai norma nilai sopan sanntun sebagai pencerminan kepribadian dan budi perkerti luhur. Perwujudan sikap dan prilaku sehari-hari siswa sebagai pribadi yang mencerminkan pribadi dan budi pekerti luhur harus di wujudkan dalam:
1. Sikap berbicara
2. Sikap duduk
3. Sikap berdiri
4. Sikap berjalan
5. Sikap berpakaian
6. Sikap makan dan minum
7. Sikap pergaulan
8. Sikap penghormatan
9. Sikap menggunakan fasilitas umum
Siswa sebagai insan dalam kodratnya sebagai makhluk social yang memiliki norma nilai sopan santun, berkepribadian dan berbudi pekerti luhur harus dapat mewujudkan sikap dan perilaku kelompok sehari-hari sesuai norma nilai sopan santun di lingkungan sosialnya di sekolah, di keluarga, dan di masyarakat sebagai berikut:
1. Di sekolah
Siswa sebagai angggota masyarakat sekolah dituntut untuk mencerminkan sikap dan prilaku yang berlaku di sekolahnya antara lain:
a. Sikap memasuki ruang kelas, ruang guru, tata usaha, dan ruang bimbingan dan konseling.
b. Sikap duduk di kelas
c. Sikap teerhadap kepala sekolah, guru, dan staf tata usaha.
d. Sikap terhadap sesame teman.
e. Sikap berpakaian seragam sekolah
f. Sikap saat mengikuti upacara sekolah
g. Sikap dilapangan dan sebagainya.
2. Di keluarga
Siswa sebagai anggota keluarga di tuntut untuk mencerminkan sikap dan prilaku sesuai dengan norma dan kebiasaan yang berlaku dalam keluarganya antara lain:
a. Sikap memasuki rumah
b. Sikap terhadap orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua
c. Sikap terhadap saudara-saudara
d. Sikap makan dan minum
e. Sikap menerima telpon
f. Sikap berpakaian
3. Di masyarakat
Siswa sebagai anggota masyarakat di tuntut untuk mencerminkan sikap dan prilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakatnya antara lain:
a. Sikap terhadap orang yang lebih tua, tokoh masyarakat.
b. Sikap terhadap sesama teman
c. Sikap perkenalan
d. Sikap berteman
e. Sikap mengikuti rapat
f. Sikap mengikuti ceramah
g. Sikap pada jamuan makan/pesta
h. Sikap pada waktu beerpergian
i. Sikap mengunjungi orang sakit

Perwujudan barbagai sikap dan prilaku siswa yang dapat mencerminkan norma nilai sopan santun dapat terbentuk melalui pendidikan dan latihan, sehingga terwujud dalam bentuk sikap dan prilaku yang selaras dan serasi dengan kodrat, tempat, waktu, dan kondisi lingkungan di mana siswa berada sehari-hari.

Permasalahan dan sumber penyebab
Banyak keluhan yang di kemukakan para orang tua, tenaga pendidikan dan masyarakat mengenai sikap dan prilaku siswa yang menyimpang ataupun tidak sesuai dengan norma/ nilai sopan santun, misalnya pergi atau masuk rumah tidak pamit pada orang tuan rumah atau mengetuk pintu, di sekolah duduk di kelas seenaknya atau memasuki rumah orang (bertamu) tanpa mengetuk pintu, serta banyak lagi contoh yang di temukan dalam kehidupan siswa.
Siswa hidup dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat jika berprilaku menyimpang atau tidak sesuai dengan norma sopan santun \, tidak dapat diletakkan kesalahan pada satu pihak saja. Harus di tinjau dari dimensi orang tua yaitu bagaimana pola asuh keluarga dan penanaman nilai-nilai keagamaan dari kecil, kemudian di sekolah, bagaimana lingkungan pergaulan dengan teman-temanya, sikap dan prilaku para guru sebagai panutan dan masyrakat yang merupakan panutan mereka adalah tokoh pimpinan masyarakat. Dapat disimpulkan sebagai sumber penyebab dari pada penyimpangan prilaku siswa ataupun sikap prilaku yang tidak sesuai dengan norma sopan santun adalah:
a. Keluarga
Di dalam keluarga hendak lah sedini mungkin di tanamkan nilai budi perkerti luhur, disiplin dan nilai-nilai keagamaan.
Orang tua harus memberikan contoh-contoh yang baik dan memberikan perhatian yang cukup pada anaknya.
Orang tua yang keduanya sibuk sehingga tidak sempat bergaul dengan anak-anaknya, maka siswa tidak mendapatkan apa yang seharusnya diperoleh dari kedua orang tuanya.
b. Sekolah, masyarakat dan lingkungan
1. Lingkungan pergaulan dengan teman-temanya di sekolah atau di masyarakat dapat berpengaruh terhadap sikap dan prilaku seorang siswa.
2. Sikap dan prilaku para pendidik dan tokoh masyarakat yang merupakan panutan.
3. Tontonan film-film.

Minggu, 16 Mei 2010

CARA MEMPEROLEH DAN MENGGUNAKAN KEKUATAN PRIBADI

Kalau kalian mendengar kata "Kekuatan pribadi", menurut kalian apa artinya ?
A. menjadi lebih kuat daripada orang lain ?
B. Menjadi lebih cerdas dari pada orang lain ?
C. Menjadi lebih baik dari pada orang lain ?
D. Menjadi mampu membuat orang lain melakukan apa yang kalian inginkan ?
E. Mempunyai uang lebih banyak dari pada orang lain ?
F. Menjadi terkenal seperti penyanyi rock, bintang film atau atlet ?
G. Semua yang di atas ?
Ketika kami menggunakan kata "Kekuatan pribadi", kami tidak bermaksud mengartikannya dengan salah satu uraian di atas. Kekuatan pribadi berarti merasa aman dan percaya diri di dalam diri kalian sendiri.
Siapapun dapat mempunyai kekuatan pribadi. Walaupun kalian "Hanya seorang anak kecil",kalian dapat mempunyai kekuatan pribadi.Kalian dapat belajar cara untuk memperolehnya dan menggunakannya. Tidak peduli bagaimana perasaan kalian sekarang ini, kalian dapat belajar merasa aman dan percaya diri.
Diperlukan waktu dan latihan. Diperlukan keteguhan hati untuk membuat perubahan dalam hidup kalian.Tetapi kalian dapat melakukannya!
Seperti tahun yang mempunyai empat musim, kekuatan pribadi mempunyai empat bagian, yaitu :
1. Bertanggung jawab
2. Membuat pilihan
3. Mengetahui diri kalian sendiri
4. Memperoleh dan menggunakan kekuatan dalam hubungan kalian dan kehidupan kalian
BERTANGGUNG JAWAB
Fakta : Kalian bertanggung jawab atas jenis manusia seperti apa kalian dan
bagaimana kalian menjalani hidup kalian.
Mungkin tampaknya kalian tidak setuju dengan pertanyaan ini. Bagaimana kalian dapat bertanggung jawab bila orang dewasa selalu mengatur apa yang harus kalian lakukan ?
Banyak anak heran mengenai hal ini. Mereka mencampuradukkan "Bertanggung jawab" dengan "Mendapat tugas" atau "menjadi bos" dari orang dan benda lain.
Kisah seorang SARAH...........
Sarah sedang menjaga adik-adiknya,jacob,sewaktu orang tua mereka berkunjung kerumah teman.Jacob ingin menonton program TV faforitnya.Sarah ingin menonton program faforitnya sendiri.sarah berkata kepada jacob,"Ibu dan Ayah berkata aku yang bertanggung jawab.Kamu harus melakukan apa yang kukatakan".
Sarah menggunakan kata bertanggung jawab sebagai alasan untuk memperoleh apa yang diinginkannya.padahal maksudnya bukan demikian.Dan ada hal yang bukan menjadi artinya:mempunyai kendali atas segala sesuatu yang terjadi pada diri kalian.
Terdapat banyak hal dalam hidup kalian yang tidak dapat kalian kendalikan.Seperti cuaca.Tempat keluarga kalian tinggal. Sekolah tempat kalian belajar. Berapa banyak pekerjaan rumah yang diberikan guru kepada kalian.Bagaimana tindakan atau perasaan orang lain..........
MEMBUAT PILIHAN
Fakta : kalian ingin bertanggung jawab atau tingkah laku dan perasaan kalian
sendiri, kalian dapat membuat pilihan mengenai hal itu.
kalian dapat memilih cara untuk bertindak.Kalian dapat memilih untuk tidak merebut alat pengendali vidio game dari tangan teman atau memecahkan mainan atau tidak mematuhi orang tua kalian. Bahkan bila kalian merasa ingin melakukan hal-hal tersebut.Bahkan bila perasaan ini tampaknya amat kuat menguasai atau tidak tertahankan.
Berulang kali, tindakan kita dikaitkan dengan perasaan kita.Kita memukul seseorang karena merasa marah. Kita berteriak pada seseorang karena kita merasa prustasi.Kita menangis karena kita merasa sedih.
Kalian dapat memilih cara bagaimana untuk merasa marah, frustasi, atau sedih. Kalian bahkan dapat memilih untuk mempunyai perasaan berbeda, yang lebih positif dan lebih produktif.
Suatu bagian yang penting dari belajar untuk membuat pilihan yang baik adalah dimulai dengan mencoba memperkirakan apa yang kita harapkan akan terjadi karena pilihan kita, kemudian memutuskan apakah harapan kita realistis.
Dengan kata lain: Apa yang kita inginkan untuk terjadi karena pilihan kita? berapa besar peluang ini akan terjadi? bila peluangnya bagus, berarti pilihan kita realistis.Bila peluangnnya menyedihkan,pilihan kita tidak realistis.....
MEMAHAMI DIRI SENDIRI
Mengetahui diri kalian sendiri adalah dengan memahami diri sendiri...,cara yang baik untuk memulainya adalah menyebutkan dan menyatakan perasaan,impian, dan kebutuhan kalian.
Perasaan bukanlah mengenai hal yang salah atau benar, buruk atau baik, perasaan memang seperti itu, ketika kalian tahu dan menerima fakta mendasar ini, kalian dapat mulai menyatakan semua perasaan kalian, bila menurut kalian,kalian merasa sedih, begitulah perasaan kalian. Tidak seorangpun dapat membuat kalian merasakan dengan cara lain. Tidak seorangpun yang lebih mengetahui mengenai perasaan kalian sendiri.
MEMPEROLEH DAN MENGGUNAKAN KEKUATAN PRIBADI DALAM HUBUNGAN DAN KEHIDUPAN KALIAN
Ini tidak berarti kalian harus selalu setuju dengan orang yang mempunyai kekuatan peran atas diri kalian. Atau bahkan kalian harus melakukan segala sesuatu yang mereka katakan. Bila seorang dewasa mencoba untuk menyuruh kalian melakukan sesuatu yang menurut kalian tidak benar, carilah pertolongan! Temui orang dewasa lain yang kalian percaya dan dapat diajak bicara.Ceritakan kepada orang tersebut apa yang terjadi. teruskan mencoba sampai kalian menemukan seseorang yang dapat membantu kalian.
Kalau kita peduli pada apa yang dipikirkan orang lain mengenai kita, kita memberikan kekuasaan kepada orang lain itu atas diri kita. Kita bertindak dengan cara yang kita yakini akan mebuat orang tersebut menyukainya. Kita menghormati orang tersebut dan mungkin mulai meniru dia.
(Di Kutip dari buku "Belalah diri kalian sendiri")